Hari Pertama UN SMP Lancar, Bocor Soal Cuma Isu
MEDAN (Berita): Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP sederajat, Senin [27/4] berjalan lancar dan aman. Tidak ada indikasi maupun isu-isu kebocoran soal.
Pantauan Berita dari beberapa sekolah seperti SMPN 1 Medan Jalan Bunga Asoka, SMP Harapan 1 Medan Jalan Imam Bonjol, SMPN 37 Jalan Timor, SMP 7 Jalan Adam Malik Medan, pelaksanaan UN berjalan tertib dan lancar.
Sistem pengawasan yang diberlakukan di sekolah-sekolah itu memang menerapkan sistem pengawasan silang murni. Ketua Komisi B DPRD Medan, Drs Subandi ketika meninjau pelaksanaan UN di SMPN 1 Medan mengecek guru pengawas di luar ruang ujian.
Pengawas ujian di sekolah itu merupakan guru dari SMP Swasta Immanuel Medan, dan bukan guru bidang studi pada mata ujian hari itu. “Ternyata guru pengawasnya adalah guru bidang studi matematika, dan sekarang sedang berlangsung ujian bahasa Indonesia,” kata Subandi didampingi Kepala Sekolah SMPN 1 Medan, Drs H Ismael Hasibuan, MM dan Tim Pemantau Independen (TPI) sekolah Sumut.
Mengenai adanya kemungkinan kebocoran soal, Subandi menyebutkan isu tersebut memang tetap ada. Tapi menurut Subandi kabar yang menyatakan adanya kebocoran soal hanyalah isu. Kalaupun ada kebocoran soal, itu muncul dari pihak tertentu dan biasanya ada guru yang jadi ‘kakinya’.
Namun, tak sepenuhnya jawaban soal yang dijual kepada siswa itu benar seratus persen. Subandi merasa kasihan terhadap siswa yang menjadi korban penipuan dengan kedok penjualan jawaban soal UN agar dapat lulus.
“Saya berharap siswa maupun orang tua siswa jangan pernah percaya dengan modus-modus seperti itu. Kunci jawaban cuma ada di BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan),” katanya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Medan, Drs H Ismael hasibuan, MM mengatakan telah mempersiapkan siswanya jauh-jauh hari menghadapi UN. Caranya dengan mengadakan try out setiap Sabtu. Sudah dua tahun belakangan ini siswa SMPN 1 Medan lulus UN seratus persen. Pihaknya juga memberi pemahaman kepada siswa agar menghadapi UN dengan tenang dan jujur.
Ketika UN berlangsung, seluruh tas peserta dikumpulkan di luar ruangan atau di depan kelas. Siswa pun mematuhi peraturan dengan tidak membawa HP ke dalam ruangan. Guru pengawas pun bahkan mengumpulkan HP mereka di ruang guru.
UN yang diikuti sebanyak 240.515 siswa SMP/MTs/SMP Terbuka dan SMP Luar Biasa di Sumatera Utara mulai berlangsung selama empat hari hingga Kamis 30 April 2009.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara Drs Bahrumsyah MM, melalui Ketua Penyelenggara UN Sumut, HM Hermansyur SE di ruang kerjanya, Jumat (24/4) menyebutkan, dengan komposisi peserta yang ikut UN untuk kurikulum 1994 sebanyak 14.445 orang, kurikulum 2004 sebanyak 102.013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebanyak 71.951 orang, dengan total keseluruhan 188.409 orang.
Untuk MTs diselenggaran 852 sekolah dengan perincian untuk Kurikulum 2004 sebanyak 48.332 orang dan KTSP 2100 orang dengan total peserta UN MTs sebanyak 50.531 orang.
Peserta UN untuk SMP Terbuka diselenggarakan 58 sekolah dengan peserta kurikulum 1994 sebanyak 114 orang, kurikulum 2004 sebanyak 217 orang dan KTSP 532 orang dengan jumlah keseluruhan peserta UN SMP Terbuka sebanyak 1563 orang, sementara untuk peserta SMP Luar Biasa diikuti 12 orang berdasarkan KTSP diselenggarakan 3 sekolah.
Pelaksanaan UN tingkat SMP/MTs/SMPT/SMPLB hari pertama adalah Bahasa Indonesia, hari kedua Bahasa Inggris, hari ketiga Matematika dan hari keempat IPA. Ujian dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Bagi pelajar yang berhalangan, dapat mengikuti ujian susulan yang dilaksanakan tanggal 4 Mei hingga 7 Mei 2009.
Kriteria standar kelulusan memiliki rata-rata 5.50 untuk semua mata pelajaran, nilai minimal 4.00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4.25 untuk mata pelajaran lainnya.
Hermansyur juga mengingatkan para siswa agar tidak mempercayai kunci jawaban yang diberikan orang yang tidak bertanggungjawab dan menyesatkan. Menurut Hermansyur bahwa naskah soal ujian dijamin kerahasiaannya yang diproses sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) UN 2009 berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Jakarta.(aje)
Sen, Apr 27, 2009
Medan